Kurikulum 2013 pada tingkat Sekolah Dasar menekankan pada pembelajaran tematik integratif. Pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa kompetensi dasar yang berkaitan dari berbagai mata pelajaran yang diikat dalam satu tema (Kemdikbud, 2013).
Pembelajaran faktor bilangan pada matematika didesain dengan konteks penyusunan mobil-mobilan yang berkaitan dengan pembelajaran sumber energi pada mata pelajaran IPA. Pembelajaran tersebut terintegrasi dalam tema “Selalu Berhemat Energi” dengan subtema “Pemanfaatan Energi”
Klik link berikut untuk mendownload RPP dan Lembar Aktifitas Siswa dari desain pembelajaran di atas.
The First South East ASIA Design/Development Research (SEA-DR) Conference 2013
(Palembang, 20-21 April 2013)
Theme: “Design Research for Change and Innovation”
PEMBICARA/SPEAKER
Plenary Lecture
Prof (Assoc). Dr. H.A.A (Dolly) van Eerde, (Associate Professor in Mathematics Education at the Freudenthal Institute for Science and Mathematics Utrecht University, the Netherlands)
Prof (Assoc) Dr. Wang Qiyun (Associate Professor in Learning Science and Technology Academic Group at the National Institute of Education, Singapore)
Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp., M.Sc. (Professor Mathematics Education Sriwijaya University, Indonesia)
Prof (Assoc) Dr. Maarten Dolk. (Head of Impome Freudenthal Institute for Science and Mathematics Utrecht University, the Netherlands)
Plenary Panel
Chaired by: Mr. F.H.J (Frans) van Galen, (Freudenthal Institute, Utrecht University, the Netherlands)
Prof. Dr. Didi Suryadi, M.Ed (Indonesia University of Education)
Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., M.Sc (Padang State University)
Dr. Agung Lukito, M.S (Head of Impome Surabaya State University)
Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si (Sriwijaya University)
Workshop Learning Design
Mr. F.H.J (Frans) van Galen
Dr. Ratu Ilma Indra Putri, M.Si
Workshop Writing Scientific Article
1. Prof. (Ass) Dr. H.A.A (Dolly) van Eerde
2. Prof. (Ass) Dr. Wang Qiyun
Media pembelajaran adalah salah satu sarana yang dapat membantu mempermudah proses belajar mengajar. Perkembangan media pembelajaran berjalan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) . Perkembangan IPTEK semakin mendorong upaya dalam pemanfaatan hasil teknologi sebagai media dalam proses belajar, salah satu teknologi yang bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah komputer. Beberapa tahun belakangan, pemakaian komputer sudah tidak asing lagi bagi siswa. Salah satu program komputer yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah PowerPoint. PowerPoint menampilkan slide per slide dari materi yang akan disajikan, sehingga apa yang ditulis pada tiap slide merupakan inti dari materi, bukan keseluruhan materi. PowerPoint dilengkapi dengan berbagai fitur animasi, selain itu PowerPoint juga bisa diselipkan gambar/foto, video ataupun rekaman suara.
Pada kesempatan ini, penulis mendesain PowerPoint untuk mengajarkan materi matematika kepada siswa kelas VI Sekolah Dasar. Materi yang dipilih yaitu Bangun Datar Lingkaran. Materi ini terdapat pada standar kompetensi menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya dan kompetensi dasar menentukan keliling dan luas lingkaran. Terdapat empat hal yang menjadi fokus penulis pada penyajian materi Lingkaran pada PowerPoint, yaitu pengertian, unsur-unsur, keliling dan luas lingkaran. PowerPoint juga dilengkapi dengan animasi-animasi gambar yang memudahkan pembaca mengerti dengan apa yang dipresentasikan.
Di sekitar kita banyak dijumpai benda-benda yang berbentuk bangun ruang sisi lengkung. Benda-benda tersebut sering kita gunakan sebagai peralatan maupun permainan.
Contoh benda-benda yang merefleksikan bangun ruang sisi lengkung:
Benda-benda tersebut merupakan refleksi dari bangun ruang yang berupa bola, tabung, dan kerucut. Tetapi pada web-based lesson kali ini lebih difokuskan pada pembahasan satu jenis bangun ruang sisi lengkung, yaitu BOLA.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai Bola, mari kita mengingat kembali tentang Lingkaran.
Dari powerpoint di atas, kita telah diingatkan mengenai apa itu lingkaran dan apa rumus keliling dan luas lingkaran. Karena pemahaman mengenai lingkaran sangat dibutuhkan untuk mempelajari dan memahami luas permukaan dan volume bola.
BOLA
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui benda-benda yang memiliki bentuk berupa bola, sebagai contoh bola digunakan pada berbagai cabang olahraga, seperti pada sepakbola, bola basket, baseball, bilyard, voli, dan sebagainya. Atau bahkan digunakan sebagai sarana bermain anak-anak seperti mandi bola. Sehingga bola merupakan bangun ruang sisi lengkung yang dekat dengan kehidupan siswa.
Kartu bergambar merupakan salah satu permainan yang akrab dengan siswa Sekolah Dasar di Palembang. Baik siswa laki-laki ataupun perempuan sering memainkan kartu bergambar. Maka dari itu, observer beserta Guru merancang desain pembelajaran dengan mengangkat konteks permainan kartu bergambar agar pembelajaran terasa lebih dekat dengan siswa. Hal ini akan membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran yang disampaikan.
Pembelajaran faktor persekutuan terbesar (FPB) selama ini terlalu berfokus dan dititik beratkan pada aspek kalkulasi semata, yang mana cara pengelompokan faktor dari pasangan bilangan dalam pangkat terbesar atau terkecil adalah lazim. Sehingga dengan penggunaan konteks yang dekat dengan siswa yang dalam hal ini yaitu permainan kartu bergambar, akan membuat siswa lebih memahami konsep FPB.
Desain pembelajaran ini dilaksanakan pada tanggal tanggal 21 November 2012 pukul 12.15, tepatnya dikelas IVA Read the rest of this entry →
8. SK CTAB (Surat Keputusan Calon Tenaga Akademik Baru) dari Rektor
Persyaratan di atas dibuat dengan ramgkap 3 ( 1 asli, 2 fotokopi) menggunakan kertas A4 di bundel berdasarkan nomer urut di atas dan di jilid menggunakan plastik mika warna putih (bening).
Mohon tidak melampirkan dokumen yang tidak kami cantumkan di atas.
Semua berkas harap dikirimkan ke:
Martha Metrica, S.E
PMRI – PPPPTK IPA Bandung
Jalan Diponegoro No.12
Bandung
Telp/Fax: 022-4213950/022 -4213949
Paling lambat tanggal 31 Desember 2012, berkas sudah kami terima.
Segitiga ini ditemukan oleh seorang profesor matematika yang bernama Morley.
Jika diberikan sebuah segitiga sembarang, kemudian setiap sisinya dibagi tiga bagian sama panjang, lalu tiap bagian tersebut dihubungkan dengan sudut yang ada dihadapan sisi tersebut, maka akan terbentuk segi enam.
Tiap titik dari segi enam tersebut dihubungkan dengan titik yang berada selang satu titik dari titik tersebut, sehingga terbentuk bangun datar yang disebut segitiga bintang Morley pertama.
Luas segitiga bintang tersebut dari luas segitiga aslinya. Rumus luas tersebut akan dibuktikan dengan menggunakan sistem koordinat cartesius. Rumus lain yang digunakan dalam pembuktian luas segitiga bintang ini adalah rumus luas segitiga. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar dapat menambah pengetahuan dalam pelajaran matematika, khususnya bidang geometri. Read the rest of this entry →
RPP merupakan singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan di jabarkan dalam Silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. (Aprudin, S.Pd.I)
Dengan adanya RPP, Guru dapat merancang pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan semaksimal mungkin. RPP juga dapat menjadi tuntunan bagi Guru untuk melakukan tiap tahap dalam proses belajar agar pembelajaran lebih terarah.
Pembelajaran yang baik merupakan pembelajaran yang terpusat pada siswa (student centered) bukan terpusat pada Guru (teacher centered). Pembelajaran yang terpusat pada siswa diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif di dalam proses belajar. Sehingga Guru harus merencanakan tahap-tahap pada proses pembelajaran Read the rest of this entry →
Pembelajaran operasi penjumlahan selama ini hanya menekankan pada algoritma-algoritma yang biasa diterapkan pada soal-soal rutin. Siswa tidak memahami konsep pada algoritma secara mendalam, sehingga apabila diberikan soal tidak rutin, tidak jarang siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Seperti kita ketahui, penjumlahan merupakan materi dasar yang harus dikuasai siswa. Apabila siswa mengalami kesulitan dalam materi operasi penjumlahan, hal ini akan mempengaruhi pemahaman siswa untuk materi selanjutnya seperti operasi pengurangan, perkalian, pembagian, dan lain-lain.
Penggunaan algoritma yang tepat dalam penyelesaian soal-soal pada operasi penjumlahan harus diiringi dengan pemahaman konsep yang matang. Sehingga siswa mengetahui dengan pasti maksud dari tiap tahap pada algoritma yang digunakan. Pembelajaran harus didesain sedemikian rupa untuk dapat menghantarkan pemahaman konsep kepada siswa kelas II sekolah dasar, salah satunya dengan pendekatan PMRI. Pendekatan PMRI merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pemberian konteks. Pemberian konteks yang nyata bagi siswa akan memudahkan mereka untuk memahami konsep dari materi operasi penjumlahan.
Selain pemberian konteks, penggunaan media pembelajaran juga membantu siswa dalam memahami langkah-langkah pada algoritma. Sehingga tim observer telah menyusun desain pembelajaran yang menekankan pada pemberian konteks dan penggunaan media pada materi operasi penjumlahan bilangan sampai 500 untuk diterapkan di kelas IIA Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Palembang dengan Ibu Mustika sebagai Guru mata pelajaran. Read the rest of this entry →
Pembelajaran faktor bilangan di sebagian besar sekolah di Indonesia selama ini terlalu berfokus dan dititik beratkan pada aspek kalkulasi semata. Seperti yang kita ketahui bahwa kemampun kalkulasi yang baik dapat sangat memudahkan siswa dalam mengerjakan soal-soal rutin, namun sayangnya mayoritas siswa kita yang memiliki kemampuan kalkulasi yang baik tidak diimbangi dengan pemahaman mendalam dari konsep Matematika yang membelakangi tiap kalkulasi yang mereka tangani.
Untuk itu kami beserta Guru mata pelajaran mendesain pembelajaran yang menggunakan pendekatan PMRI yaitu pembelajaran yang menekankan penggunaan konteks untuk memcapai pemahaman konsep yang mendalam.